Tugas Riski Kristian Anugerah

Usus Halus

 

Apa itu Usus Halus?

 

    Usus halus adalah bagian sistem pencernaan yang tugas utamanya menyerap nutrisi dari makanan dan minuman serta menjalankan berbagai proses pencernaan lainnya. Proses pencernaan makanan dalam usus halus didukung oleh gerakan peristaltik usus, yaitu gerakan seperti gelombang yang terjadi akibat kontraksi dan relaksasi dinding otot halus, serta adanya bantuan enzim untuk mempercepat proses pemecahan zat dalam makanan.

 

Anatomi dan Bagian-Bagian Usus Halus

 

    Usus halus memiliki panjang mencapai 7 meter. Organ ini berada memanjang dari bagian dasar lambung (pilorus) hingga area pertemuan antara bagian awal dan akhir usus (ileocaecal junction). Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.

 

1. Duodenum (Usus Dua Belas Jari)

 

    Duodenum atau usus dua belas jari adalah bagian pertama dan terpendek dari usus halus. Duodenum memiliki bentuk melengkung seperti huruf C dengan panjang 20–25 cm dan memanjang mengelilingi organ pankreas. Fungsi duodenum adalah sebagai tempat awal penyerapan makanan.

 

2. Jejunum (Usus Kosong)

 

    Bagian berikutnya dari usus halus adalah jejunum atau usus kosong. Jejunum berfungsi untuk menyerap gula, asam amino, dan asam lemak. Bagian ini memiliki panjang sekitar 2,5 meter dan tersusun atas banyak lipatan yang dinamakan vili (jonjot usus). Vili berfungsi untuk memperluas permukaan usus halus sehingga penyerapan zat gizi berjalan secara optimal.

 

3. Ileum (Usus Penyerapan)

 

    Ileum atau usus penyerapan merupakan bagian akhir dari usus halus. Fungsinya adalah menyerap zat gizi yang tidak terserap dengan baik oleh duodenum maupun jejunum. Bagian ini memiliki panjang hingga 3 meter dan terhubung dengan sekum, yaitu bagian awal usus besar.

 

Fungsi Usus Halus

 

    Usus halus adalah bagian penting dalam sistem pencernaan. Dalam menjalankan fungsinya, usus halus dibantu oleh sistem saraf, peredaran darah, dan otot-otot yang bekerja sama. Seperti yang sudah dipaparkan, usus halus berfungsi untuk menyerap zat gizi dalam makanan. Namun tidak sebatas itu saja, terdapat beberapa fungsi usus halus lainnya, yaitu:

 

1. Membuat Makanan Lebih Mudah Dicerna

 

    Fungsi usus halus dalam membuat makanan lebih mudah dicerna diperankan oleh duodenum. Bagian ini memiliki dua saluran yang terhubung dengan empedu dan pankreas. Empedu akan mengirimkan cairan empedu untuk memecah lemak dalam makanan.

 

    Makanan yang bergerak ke duodenum juga akan bercampur dengan enzim pencernaan dari pankreas. Enzim ini berfungsi untuk memecah molekul makanan terbesar, seperti pati dan protein sehingga tubuh akan lebih mudah mencerna makanan.

 

2. Menetralkan Asam Lambung

 

    Fungsi usus halus berikutnya adalah membantu menetralkan asam lambung. Dalam hal ini bagian duodenum akan melepaskan hormon sekretin yang merangsang pankreas untuk menghasilkan natrium bikarbonat sebagai penetral makanan yang bersifat asam dari lambung.

 

3. Membantu Melawan Penyakit

 

    Selain berperan penting dalam sistem pencernaan, usus halus ternyata juga berperan dalam melawan bakteri penyebab penyakit yang berasal dari makanan. Ketika menerima makanan yang terkontaminasi kuman, usus halus akan mengaktifkan sel-sel sistem imun tubuh untuk memeranginya.

 

4. Menjaga Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh

 

    Membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh juga menjadi salah satu fungsi usus halus. Pasalnya, usus halus menyerap banyak cairan yang dicerna tubuh serta elektrolit, seperti natrium. Organ ini juga menyerap klorida, nitrat,, kalsium, kalium, zat besi, fosfat, dan magnesium.

 

Gangguan pada Usus Halus

 

    Terganggunya fungsi usus halus dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit dan diare. Tidak hanya itu, gangguan pada usus halus juga bisa menyebabkan masalah penyerapan nutrisi. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat terjadi di usus halus:

  • Sindrom iritasi usus besar.
  • Atresia duodenum.
  • Penyakit Crohn.
  • Infeksi usus.
  • Perlengketan usus.
  • Tukak lambung.
  • Perdarahan usus.
  • Sindrom iskemik usus.
  • Penyakit Celiac.
  • Kanker usus halus.
  • Penyumbatan (obstruksi) usus halus.

 

Cara Menjaga Kesehatan Usus Halus

 

    Cara menjaga kesehatan usus halus bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi serat, yakni biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, serta mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air setidaknya dua liter per hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar